SELAMAT DATANG DI BLOG BP3K MODEL TALANG PAUH KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH MAROBA KITE MAJU

Berbagai resep MOL ( Mikro Organisme Lokal )

Diposting oleh Unknown on Rabu, 26 Desember 2012

Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik 


MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:
1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair)
2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos
3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman
Berikut ini beberapa resep MOL yang bisa diaplikasikan :

MOL dari Sabut Kelapa




Resep MOL ini istimewa dibandingkan dengan resep-resep MOL yang lain, karena konon MOL ini kaya akan unsur K. Bahan dan cara pembuatannya juga suangat mudah zekali.
Bahan-bahan:
1. Sabut Kelapa
2. Air bersih
Cara pembuatan:
1. Masukkan sabut kelapa ke dalam drum. Jangan penuh-penuh.
2. Masukkan air sampai semua sabut kelapa terendam air.
3. Drum ditutup dan dibiarkan selama dua minggu.
4. Air yang sudah berwarna coklat kehitaman digunakan sebagai MOL.
Selain sabut kelapa bisa juga ditambahkan dengan jerami kering. Penambahan jerami bisa bermanfaat sebagai pestisida nabati.

MOL dari Nasi




Cara pembuatan MOL dengan bahan ini adalah sebagai berikut.
1. Sisa nasi dipendam dalam tanah.
2. Setelah beberapa hari, nasi diambil lagi,
3. Nasi tersebut diencerkan dengan air dan digunakan untuk mengkomposkan bahan-bahan organik.
Bahan organik yang telah dicampur dengan nasi tadi kemudian dipendam selama beberapa hari sampai hancur dan lumat seperti tanah. Kompos yang telah jadi ini dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman.

Resep lain pembuatan MOL dari Nasi

Alat/Tempat:
Kotak kayu atau tempat lain yang cukup lembab dan terlindung. Bisa pakai kardus juga.
Cara Pembuatan:
1.       Masukkan seresah bambu yang sedang melapuk ke dalam kotak.
2.       Masukkan nasi ke dalam kotak.
3.       Kotak didiamkan di tempat yang sejuk, lembab, dan terlindung dari sinar matahari selama seminggu.
4.       Ambil nasi yang telah ditumbuhi jamur dan masukkan ke dalam air beras yang telah diberi gula merah.
5.       Larutkan nasi tersebut di dalam air beras.
6.       Simpan di dalam botol/jerigen. Tutup jeringen diberi selang untuk aerasi. Ujung selang dimasukkan ke dalam botol berisi air. Tambahkan alkohol/sprirtus/kaporit/pemutih pakaian ke dalam air botol terebut untuk menjaga agar tidak terkontaminasi.
7.       Biarkan selama satu minggu. Setelah satu minggu MOL bisa dipakai.


MOL dari Gedebok Pisang


Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya.
Bahan-bahan:
Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini
1. Batang pisang 1 kg
2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons.
Untu produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya.
Cara pembuatan:
1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.
2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira.
3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat.
4. Tambahkan sisa nira lagi.
5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu.
6. Setelah dua minggu diperas dan diambil airnya.


More aboutBerbagai resep MOL ( Mikro Organisme Lokal )

Piagam Ibu

Diposting oleh Unknown on Selasa, 25 Desember 2012

seorang ibu, walaupun tanpa piagam dan penghargaan apapun, tetap adalah pahlawan bagi anak-anaknya. Entah semewah atau sesederhana apapun sebuah rumah, sosok ibu adalah tempat terindah untuk anak-anaknya pulang.  
Semoga, saat ini masih ada kesempatan buat kita untuk berbakti kepada ibu dan senantiasa mensyukuri bahwa melalui dialah kita ada.


 Suatu hari, di sebuah rumah terlihat kesibukan penghuninya. Mereka bersama-sama mengangkat, menggeser, dan memindah-mindahkan berbagai macam perabot rumah dengan diselingi canda dan sapa akrab di antara mereka. Rupanya seiring dengan bertambahnya usia, anak-anak ingin kamar tidur terpisah, sehingga ada keleluasaan untuk mengatur barang-barang mereka sendiri.
 
Bersama mereka merencanakan pembagian ruang, perabotan, dan tugas, dan sengaja meluangkan waktu libur untuk merenovasi sesuai rencana yang telah disepakati. Di keluarga itu, ayah dan anak-anak memiliki kesamaan minat dan aktif di berbagai kegiatan dan organisasi, seperti olah raga, kesenian dan kegiatan sosial lainnya. Itu bisa dilihat dari banyaknya piagam penghargaan dan piala yang berhasil didapat dan saat ini tegeletak di berbagai sudut, terbengkalai dan belum tersentuh.

Setelah memikirkan bersama, mereka memastikan piagam dan piala akan ditempatkan di ruang tamu dengan menambahkan rak pajang. Sambil bernostalgia mengingat saat kemenangan, si sulung berkomentar, “Bu, rasanya enggak komplit lho, di antara piala dan piagam ini tidak ada nama ibu. Waktu ibu muda sampai sekarang, apa ibu enggak pernah ikut pertandingan?”
 
“Wah kalau ibu kalian ikut bertanding dan menjadi pemenang juga, kita semakin repot dong mencari tempat untuk menyimpan piala dan piagam ini, hahaha,” timpal sang ayah.

“Eh, Ibu juga punya piagam, lho… Bukan hanya satu, tapi dua! Penasaran? Kalau ingin tahu piagam apa yang ibu punya, sediakan saja dua paku kosong, besok akan ibu gantung piagamnya di sana,” sambil tersenyum misterius, ibu melanjutkan kerjanya.
 
Ayah dan anak saling bertanya lewat tatapan mata. Bersamaan mengangkat bahu tanda masing-masing tidak mempunyai jawaban atas pernyataan piagam rahasia milik ibu. Dengan penasaran, keesokan harinya mereka segera melihat di ruang tamu. Ah… pakunya masih kosong! Saat selesai makan malam, ibu pun mengumumkan layaknya seorang pembawa acara.

“Hadirin, sesuai janji kemarin, piagam yang ibu dapatkan sudah tergantung di tempatnya, silakan ke ruang tamu untuk melihatnya!” Mereka berhamburan ke ruang tamu ingin segera tahu, kejuaraan apa yang telah dimenangkan oleh ibu atau piagam penghargaan seperti apa yang telah dirahasiakan ibu selama ini? Pasti sangat luar biasa sampai orang serumah tidak pernah ada yang tahu!
 
Setiba di sana,  terpampang di tembok telah dipigura, akte kelahiran masing-masing anak. Mereka terkesima dan begitu tersadar, si sulung segera memeluk ibunya, “Iya Bu, ini adalah piagam paling berharga di seluruh dunia. Pertanda Ibu telah memenangkan pertandingan terbesar dan terhebat karena diperjuangkan dengan taruhan nyawa. Piala dan piagam yang kami dapat, tidak sepadan dengan piagam yang ibu punya. Terima kasih telah mengingatkan dan maafkan kesombongan kami, Bu,” dengan terharu mereka berpelukan.

sumber :  http://www.andriewongso.com
More aboutPiagam Ibu

Membuat Pestisida Nabati Dari Tembakau dan Akar Tuba

Diposting oleh Unknown on Kamis, 13 Desember 2012


PESTISIDA NABATI

Pestisida nabati adalah pestisida yang berbahan baku tanaman (bagian tanaman). Berbagai penelitian yang dilakukan antara lain oleh Balitro (Bogor) dan Balita (malang), diketahui bahwa banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan Pestisida Nabati. Tanaman yang dapat digunakan adalah tanaman yang memeiliki kandungan senyawa kimia (alkaloid, minyak astri dan lain-lain) yang berfungsi sebagai zat pembunuh, zat penolak (repelen), zat pemikat (Atraktan), zat antifeedan dan lain-lain.
            Serangga OPT pengendaliannya antara lain dengan menggunakan insektisida . beberapa insektisida nabati yang telah dikenal sejak lama (lebih dari 2 abad), antara lain adalah Nikotin dan Rotenon.
            Nikotin adalah alkoid yang terdapat pada daun tembakau,merupakan racun kontak terhadap beberapa jenis ulat dan serangga penghisap yang bertubuh lunak (Arphid, Thrips, dan Kutu daun).
            Daun tembakau mengandung 2- 8 % nikotin, kandungan nikotin yang terbesar terdapat pada pelepah dan tulang daun. Nikotin murni sangat beracun bagi mamalia dengan kategori sangat berbahaya LD.50 = 50 – 60 mg/kg, konsentrasi anjuran 1-2 %
            Rotenon adalah alkaloid yang terdapat pada akar tuba (Derris Eleptica) dan biji bengkuang sebanyak 6,3 – 6,4 %. Rotenon bersifat sebagai racun kontak dan racun perut untuk mengendalikan serangga OPT LD.50 orall (mg/kg) = 60 – 1500, dengan spectrum yang luas. Beberapa percobaan menunjukan bahwa rotenon sangat aktif mengendalikan kumbangan pemakan daun dan ulat dengan konsentrasi 0,8% -= 1,6 %.


MEMBUAT INSEKTIDA NABATI DENGAN BAHAN AKTIF
NIKOTIN ROTENON

1.      Insektisida Nabati berbahan aktif nikotin (untuk 10 liter larutan)

Daun tembakau mengandung 2- 8 % nikotin, kandungan nikotin yang terbesar terdapat pada pelepah dan tulang daun. Nikotin murni sangat beracun bagi mamalia dengan kategori sangat berbahaya LD.50 = 50 – 60 mg/kg, konsentrasi anjuran 1-2 %

Bahan-bahan :
Ø  Limbah tembakau             : 100 – 200 gram
Ø  Air                                     : 10 liter
Ø  Sabun/deterjen                  : 10 gram
Alat – alat :
Ø  Ember (15 liter)
Ø  Panci
Ø  Kompor
Ø  Alat penyaring
Cara membuat :
Ø  Rebus limbah tembakau dengan 2 – 5 liter air
Ø  Tambahkan sisa air dengan endapan selama lebih kurang 24 jam
Ø  Saring dengan kain saring
Ø  Tambahkan sabun/detergen, aduk secara merata
Ø  Siap disemprotkan pada OPT tanaman

2.      Insektisida Nabati berbahan aktif rotenon (untuk 10 liter larutan)

Tuba (Derris Eleptica)

Bahan –bahan :
Ø  Akar tuba              : 80-160 gram
Ø  Air                         : 10 liter
Ø  Deterjen/sabun      : 10 gram
Alat – alat :
Ø  Ember (15 liter)
Ø  Alat penumbuk
Ø  Alat penyaring
Caramembuat :
Ø  Bersihkan bahan (akar tuba) dari tanah /kotoran dengan cara mencuci
Ø  Hancurkan dengan cara ditumbuk
Ø  Rendam dengan air selama lebi kurang 24 jam
Ø  Saring dengan kain saring
Ø  Tambahkan sabun/deterjen pada larutan hasilpenyaringan
Ø  Semprotkan pada OPT sasaran

3.      Membuat Insektisida berbahan aktif rotenon dan nikotin (Rotenon ¾ E)

(untuk 200 liter larutan, dosis 100 cc/liter air)
Bahan-bahan :
Ø  Akar tuba              : 2,4 kg
Ø  Limbah tembakau : 0,8 kg
Ø  Air                         : 20 liter
Ø  Sabun/deterjen      ; 200 GRAM
Alat-alat :
Ø  Jerigen (20 liter)    : 1 buah
Ø  Ember (30 Liter)   : 1 buah
Ø  Panci
Ø  Kompor
Ø  Alat penumbuk
Ø  Alat penyaring


Cara Membuat
Ø  Bersihkan bahan – bahan dari kotoran
Ø  Rebus  limbah tembakau dengan lebih kurang 4 l air
Ø  Hancurkan / haluskan akar tuba dengan cara ditumbuk
Ø  Masukkan akar tuba ( setelah ditumbuk ) dalam 16 l air, tambahkan ekstrak tembakau ( dengan ampas )
Ø  Endapkan selama lebih kurang 24 jam
Ø  Saring dengan kain saring
Ø  Masukkan larutan ( ekstrak ) Rotenon ¾ E kedalam jerigen berwarna gelap
Cara Penggunaan                                      
Ø  Campurkan Rotenon ¾ E dengan kepekatan larutan 100 cc/ l air
Ø  Tambahkan 1 gram sabun / deterjen kedalam setiap liter larutan
Ø  Semprotkan pada OPT sasaran


 


More aboutMembuat Pestisida Nabati Dari Tembakau dan Akar Tuba

Pembuatan Pupuk Cair Dari Keong Mas

Diposting oleh Unknown on Rabu, 12 Desember 2012




Hama keong Mas bisa sangat menggangu kegiatan budi daya pada tanaman padi, bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Sudah banyak pemanfaatan Keong Mas agar tidak lagi menjadi hama, seperti bisa dijadikan makanan ternak, bahkan  menjadi makanan manusia seperti dijadikan sate dsb, selain itu Keong Mas juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair

Hama keong Mas bisa sangat menggangu kegiatan budi daya pada tanaman padi, bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Sudah banyak pemanfaatan Keong Mas agar tidak lagi menjadi hama, seperti bisa dijadikan makanan ternak, bahkan  menjadi makanan manusia seperti dijadikan sate dsb, selain itu Keong Mas juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair. Berikut adalah cara pembuatan pupuk cair yang berbahan baku Keong Mas dan cara aplikasinya pada tanaman padi :

Bahan :
·         Keong Mas 10 kg
·         Air kelapa 20 l
·         Air cucian beras 40 l
·         Gula pasir 4 kg
·         Lem pipa

Alat  :
·         Gentong kapasitas 60 l yang ada tutupnya
·         Blender
·         Kran air

Cara pembuatan gentong pupuk :
·         Siapkan gentong kapasitas 60 l dan tutupnya
·         Lubangi dinding gentong kira – kira 15 – 20 cm dari dasar gentong
·         Pasangkan kran air pada lubang dan dilem dengan lem pipa agar merekat kuat

Gentong yang sudah dipasangi kran 
Cara pembuatan pupuk :
·         Keong Mas dibuang cangkangnya dan kemudian di blender
·         Keong Mas yang sudah diblender kemudian dimasukkan kedalam gentong
·         Masukkan air kelapa dan air cucian beras
·         Ditutup dan didiamkan ( fermentasi ) selama 2 minggu
·         Setelah 2 minggu masukkan gula pasir,  kemudian diaduk dan disaring, pupuk siap digunakan

Cara Aplikasi
          Pupuk disemprotkan pada tanaman padi dengan dosis 200 ml / 1 l air, penyemprotan dilakukan dengan interval 10 hari sampai tanaman padi berumur 55 hari.


More aboutPembuatan Pupuk Cair Dari Keong Mas